Sabtu, 04 Juni 2011

yogja ku tercinta

MALIOBORO

Kawasan wisata belanja Malioboro merupakan pusat keramaian di tengah kota Yogya sepanjang dua kilometer, dengan jajaran toko, kedai suvenir kaki lima. Kawasan ini selalu padat oleh berbagai kendaraan, becak, dan 
sepeda. Para wisatawan tidak akan kuatir untuk dapat menikmati pula hari-hari liburannya di kota Jogja hingga larut malam sekalipun. Dapat dinikmati hidangan-hidangan di warung lesehan di sepanjang jalan Malioboro, makanan yang disediakan dan ditawarkan dari jenis makanan khas Yogya yaitu nasi gudeg dan ayam goreng dan juga makanan Padang, ChinesseFood dan lain sebagainya.
Di kawasan Malioboro terdapat satu Mall terbesar di Kota Jogja yaitu Mall Malioboro, di sekitar Malioboro juga terdapat berbagai macam hotel dan tempat penginapan.Di ujung jalan kawasan Malioboro terdapat Pasar Beringharjo, tempat warga Yogya mencari kebutuhan pangan dan juga bahan batik dengan harga yang sangat murah sepanjang hari. Benteng Vredeburg yang dibangun pada jaman penjajahan belanda kini telah direnovasi, dan terdapat di ujung jalan Malioboro. Benteng ini juga menyimpan banyak sejarah dari perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda. Benteng Vredeburg juga merupakan salah satu alternatif para wisatawan untuk berkunjung. Dengan dikelilingi taman yang asri dan tak jarang diadakan suatu acara seni di sekitar pelataran parkir Benteng Vredeburg.
Sebenarnya Malioboro adalah jalan yang menghubungkan Monumen Tugu kepada Kerajaan Sultan. Bagi masyarakat yang tinggal di Jogja, Malioboro dikenal sebagai bagian kota yang ramai karena kebanyakan kegiatan ekonomi di sepanjang jalan dimana institusi pemerintahan propinsi berada.
Di siang hari Malioboro penuh dengan kegiatan bisnis. Kita dapat dengan mudah menemukan "andhong", alat angkutan atau becak.
KID FUN PARK

Taman Rekreasi Anak dan keluarga, berlokasi di Jl.Wonosari km 10 Piyungan Bantul, Yogyakarta yang dikelola oleh PT. Produk Rekreasi Yogyakarta.


Terdapat banyak anekan permainan anak yang ditawarkan sebagai hiburan rekreatif bagi anak dan keluarga. Taman ini juga dilengkapi dengan souvenir shop, bus kids Fun utnuk pengunjung kafe, panggung pertunjukan dan lain-lain.


Taman Wisata Purawisata


PURAWISATA merupakan tempat rekreasi terlengkap di Daerah Istimewa Yogyakarta di Jl. Brigjen Katamso Jogja. Purawisata memiliki beberapa outlet yaitu: Taman Wisata Ria, Sendratari Ramayana (Open Air Theatre) dan Jimbaran Restaurant.


Parang Wedang, Sumber Air Panas Alami

Parang Wedang adalah sumber air panas mineral yang menyembur atau memancar keluar. Di Parang Wedang juga tersedia tempat untuk mandi. Air mineral konon dapat menyembuhkan segala macam penyakit kulit. Kamar mandi disediakan disini, para pengguna dikutip uang sewa Rp. 1500 sekali mandi.

Pantai Parangkusumo

Pantai ini terletak di sebelah barat Pantai Parangtritis mempunyai keindahan alam yang tidak kalah dengan pantai Parangtritis. Selain itu di dekat pantai ini terdapat 2 batu karang yang sekelilingnya di pagar beton. Tempat yang dikeramatkan oleh penduduk sekitar tersebut dikenal dengan nama Cepuri.
Menurut Surakso Sudarmo (50) sebagai salah satu juru kunci Cepuri, batu karang tersebut dulunya sebagai petilasan Panembahan Senopati dan tempat bertemunya Panembahan Senopati dengan Ratu Kidul penguasa laut selatan. Cepuri merupakan tempat yang penting untuk acara yang bersifat adat dan spiritual contohnya acara labuhan. Benda yang mau dilabuh harus dimasukan ke Cepuri dan didoakan oleh para juru kunci sebelum benda tersebut di buang kelaut.

Para pengunjung tidak boleh seenaknya keluar masuk wilayah petilasan Panembahan Senopati ini. Mereka diharuskan melepas alas kakinya sebelum memasuki wilayah Cepuri dan tidak boleh berisik. Para pengunjung sebagian besar peziarah yang berasal dari berbagai daerah. Mereka datang dengan berbagai niat, ada yang ingin cepat dapat jodoh, ingin kaya, tambah wibawa dan sebagainya. “ Tapi perlu saya garis bawahi tempat ini bukan sebagai tempat pemujaan. Biasanya sebelum mereka melakukan ‘lelaku’ dan berdoa, saya selalu menghimbau bahwa Cepuri ini hanyalah tempat dan sarana untuk berdoa. Dan para pengunjung meminta sesuatu bukan pada batu ini tetapi dengan Tuhan Yang Maha Esa,” tutur Surakso Kardiyo (59) salah satu Juru Kunci Cepuri kepada Bantulbiz.com.

Tempat yang dibuka setiap hari dan paling ramai pengunjungnya pada malam Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon ini masih menyimpan banyak misteri. Seperti dituturkan oleh pemimpin juru kunci Cepuri, banyak para peziarah mengalami kesurupan. Sebagian besar dikarenakan mereka melanggar aturan dan mempunyai niat-niat yang jelek. “ Ini membuktikan kebesaran Tuhan dan sebagai isyarat untuk manusia agar tidak sombong serta tidak bersifat ‘adigang, adigung, adiguna’ terhadap seluruh ciptaan Tuhan,” nasehat Surakso Tarwono sebagai pemimpin juru kunci Cepuri.




Gua Selarong, Markas Gerilya Pangeran Diponegoro

Kawasan objek wisata ini memiliki pemandangan alam yang indah serta cocok untuk digunakan sebagai Bumi Perkemahan (Camping Ground). Di masa lampau gua ini digunakan sebagai markas gerilya Pangeran
Diponegoro dalam perjuangannya melawan penjajahan Belanda pada tahun 1825–1830.

Pangeran Diponegoro pindah ke Gua Selarong setelah rumahnya di Tegalrejo diserang dan dibakar habis oleh Belanda.
Gua Selarong berlokasi sekitar 14 km arah utara Yogyakarta tepatnya di kecamatan Pajangan dan berada di puncak bukit yang ditumbuhi banyak pohon jambu biji yang merupakan khas dari objek tersebut.

Di sekitar gua Selarong terdapat sentra kerajinan kayu yang menghasilkan patung, topeng dan lain-lain. Pemerintah Kabupaten Bantul sedang mengembangkan kawasan Gua selarong sebagai objek agrowisata dengan tanaman klengkengnya.


Gua Cerme, Keindahan Stalagtit dan Stalagmit

Goa Cerme pada awalnya adalah tempat pertemuan yang digunakan oleh Walisongo untuk menyebarkan dan mengajarkan agama Islam di Jawa. Kata ‘Cerme’ berasal dari kata ‘ceramah’, pembicaraan yang diadakan selama pertemuan dalam membahas rencana mendirikan Masjid Besar di Demak, sebuah kota di utara Jawa Tengah.

Terletak di desa Selopamioro Kecamatan Imogiri 20 km arah selatan dari Yogyakarta. Panjang goa seluruhnya kurang lebih 1,5 km dan berakhir pada sebuah sendang di wilayah Panggang, tepatnya di desa Ploso, Giritirto, Kabupaten Gunungkidul. Rata rata kedalaman aliran air sekitar 1 hingga 1,5 meter.

Selain goa utama ada goa lain yang lebih kecil dimana dahulu digunakan untuk tempat meditasi seperti goa Dalang. Goa Ledhek, goa Badhut, dan goa Kaum. Pada hari Senin atau Selasa wage banyak pengunjng datang untuk meminta berkah Tuhan dengan mengadakan upacara syukuran. Pada masa liburan, banyak pelajar dan kaum muda berkunjung ke temapat ini. Sepanjang lorong di goa Cerme terdapat sebuah panggung yang dulu digunakan untuk tempat pertemuan.

Untuk mencapai gerbang depan goa, seseorang harus mendaki 759 meter tangga. Lebih baik jika pengunjung menghubungi Juru Kunci atau penjaga goa terlebih dahulu untuk mendapatkan keterangan atau informasi yang tepat.

Goa ini termasuk goa yang panjang dan dalam. Jalan untuk mencapai lokasi ini sangat baik dan jarak tempuh sekitar 20 km. Pemandangan menuju ke Goa Cerme dari desa terakhir sangat bagus. Pada siang hari, jika udara cerah, kota Yogyakarta terlihat indah dan pada malam hari bisa melihat kota dalam gemerlap lampu.
Daya tarik utama dari Goa cerme ini adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan kelelawar yang banyak bergelantungan di dalam gua. Kondisi di dalam goa tanpa lampu penerangan gelap gulita dan lantai goa digenangi oleh air tanah, yang pada musim penghujan airnya akan pasang (naik), tetapi pada musim kemarau airnya surut. Pada umumnya, wisatawan mancanegara yang berkunjung ke goa Cerme menghabiskan waktu antara 3 sampai 5 jam di lokasi.









Gumuk Pasir, Fenomena Pasir Pantai Menakjubkan

Gumuk pasir di sebelah barat Pantai Parangkusumo merupakan laboratorium alam. Keberadaan laboratorium alam sangat diperlukan guna memahami kondisi dan gejala alam yang masih belum diketahui manusia. Kondisi alam sangat banyak ragamnya dan belum banyak dimengerti. Salah satunya adalah fenomena adanya gumuk pasir di daerah tropis.

Gumuk Pasir di daerah tropis sangat banyak macamnya dan yang paling unik adalah ditemukannya jenis barchan yang di Indonesia hanya terdapat di kawasan wisata Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Keberadaan gumuk pasir dengan tipe barchan di Parangtritis sangat unik dan menarik untuk diteliti, dipahami, dan dilestarikan. Gumuk Pasir ini merupakan fenomena yang menarik dipandang sebagai obyek wisata.






Makam Syeh Maulana Maghribi

Syeh Maulana Maghribi adalah seorang saudagar Arab yang giat menyebarkan agama Islam di tempat-tempat yang disinggahi, menetap di daerah ini hingga wafatnya. Makamnya terletak di atas bukit. Untuk sampai ke atas harus melalui tangga bata selebar 1,90 m.

Dari tempat ini bila memandang ke arah selatan akan terlihat pemandangan indah kawasan Pantai Parangtritis. Selain makam juga terdapat tempat sesaji, tempat istirahat dan tempat penjaga. Disini juga ditemukan batu-batu candi, Sendang Beji, sumur tua, dan serumpun bambu yang disebut Pring Sentono. Acara vang biasa dilakukan di tempat ini adalah bersih makam, Ziarah, dan tirakatan malam Satu Suro. Pengelolaanya ditangani pihak Kraton Yogyakarta.


0 komentar:

Posting Komentar

 

firda octaviana. Design By: SkinCorner